SEJARAH AIR KEDUNGLO

SEJARAH AIR KEDUNGLO
Bermula dari kehendak beliau Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid RA, untuk menyokong dana Perjuangan /wahidiyah, yang dilewatkan Air Kedunglo yang di komersialkan dikalangan pengamal Wahidiyah, karena ditinjau dan diamati dari berbagai event-event acara kewahidiyahan yang ada di Pondok Pesantren Kedunglo mulai dari acara Ahad Pagi, Maulid Nabi, Imtihan Pondok Pesantren, Asrama Romadhon bahkan sampai Mujahadah Kubro, pengamal wahidiyah sepulang dari acara tersebut banyak yang membawa oleh-oleh Air Kedunglo yang bersumber dari sumur Mbah KH. Moh. Ma’roef untuk dibawa pulang kerumah masing-masing dengan cara diwadahi botol bahkan jurigen. Berangkat dari situlah juga bersamaan dengan area sumur Mbah KH. Moh. Ma’roef yang berada di utara masjid Kedunglo juga sudah menjadi area milik Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo, dan dengan kesempatan itu juga beliau Kanjeng Romo memutuskan Agar Air sumur Mbah Ma’roef diberi nama Air Kedunglo, dan kemudian dikeloloa untuk di eksploitasi dan di jual untuk pengamal, dan hasil dana yang terkumpul untuk mendanai Perjuangan Wahidiyah. Karena beliau juga mandawuhkan untuk Air Kedunglo supaya dikelola secara profesional seperti halya beliau mencontohkan seperti pabrik air minum “AQUA”, kemudian beliau membentuk perusahaan yang bergerak dibidang pengelolaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang diberi nama Air Kedunglo.
Pada awal tahun 2015 Beliau Kanjeng Romo mendawuhkan untuk air sumur mbah Ma’roef untuk di ujikan di Lab. UPT Dinas Kesehatan Kediri, dari hasil pengujian tersebut Air sumur mbah Ma’roef layak untuk dikonsumsi, dengan melihat hasil pengujian oleh UPT Dinas Kesehatan beliau mendawuhkan dan memerintahkan air sumur mbha Ma’roef secepatnya dikomersialkan dan dijual di kalangan pengamal Wahidiyah. Karena masih merupakaan aset Perjuangan. Perusahaan Air kedunglo dibawahi langsung oleh Badan Usaha Milik Perjuangan Wahidiyah (BUMPW).
Untuk pertama kali Launching/ penjualan perdana Air Kedunglo dilakukan pada event Mujahadah Kubro Muharrom tahun 2015 M, adapaun kemasan yang pertama kali dijual meliputi kemasan galon 2 liter, dan itupun masih dalam jumlah yang terbatas hanya sekitar 245 galon, penjualan pertama pertepatan pada hari sabtu malam minggu. Karena jumlah yang diproduksi masuh sangat terbatas disamping itu jumlah permintaan banyak terhitung sampai hari minggu Air Kedunglo sudah habis terjual. Dari pengalaman penjualan pada saat event mujahadah Kubro Beliau mendawuhkan supaya menambah jumlah produksi dan menambah Kemasan lain berupa kemasan galon 5 liter, galon 19 liter, botol 1500 ml, botol 600 ml,botol 330 ml hingga kemasan gelas 220 ml. Adapun untuk launching kemasan Air Kedunglo mulai dari galon, botol hingga kemasan gelas dilewatkan penjualan di Kios Wahidiyah. Dari hasil perkembangan penjualan Air Kedunglo yang dilewatkan Kios Wahidiyah semakin meningkat, kemudian Beliau memdawuhkan untuk memperluas area penjualan ke daerah-daerah, dari  masing-masing daerah supaya dibentuk Agen- agen yang mempunyai tugas untuk mendistribusikan Air kedunglo agar sampai di kalangan pengamal Wahidiyah, adapun yang menjadi agen daerah itu sendiri dari PW Kab./Ko, dan apabila dari PW Kab./Ko belum terbentuk agen maka bisa di handle langsung oleh PW. Provinsi. Beliau juga mendawuhkan maksud dari pembetukan agen daerah itu sendiri bertujuan untuk mendapatkan sumber pemasukan kas PW Kab./Ko tersebut dari penjualan Air kedunglo.
Adapun Fungsi dan tugas Agen Air Kedunglo adalah mengelola, melakukan pemesanan ke perusahaan yang kemudian mendistribusikan ke daerah-daerah hingga sampai ke kalangan pengamal. Adapun yang menjadi sub. Agen Air kedunglo yaitu PW kecamatan di wilayah tersebut atau petugas yang ditunjuk yang sebelumnya sudah dimusyawarahkan bersama, tugas dari sub. Agen tidak jauh berbeda dari agen, yakni mendistribusikan Air kedunglo di wilayah kecamatan untuk kemudian di distribusikan ke pengamal-pengamal.
Beliau Kanjeng Romo mendawuhkan bahwa pada acara-acara Wahidiyah mulai dari Usbuiyah, Syahriyah, Rubuussanah, Nisfussanah sampai Mujahadah Kubro supaya diusahakan menggunakan Air Kedunglo, terlebih pada saat acara yang di rawuhi langsung oleh Kanjeng Romo. Beliau juga mendawuhkan dan menghimbau kepada para pengamal agar berusaha setiap hari mengonsumsi menggunakan Air Kedunglo, dan himbauan beliau untuk pengamal Wahidiyah untuk membeli Air Kedunglo Kemasan galon 19 liter karena ditinjau dari harga yang ekonomis.
“Karena pada dasarnya pengamal wahidiyah yang membeli dan mengonsumsi produk Air Kedunglo sama halnya dengan menginfaqkan / menjariyahkan sebagian dananya untuk penjuangan wahidiyah, disamping mendapat manfaat dari air yang kita minum, kita juga menginfaqkan sebagian uang kita untuk Perjuangan, dan apabila kita membeli Air kemasan produk lain sama halnya kita membesarkan Orang lain“ Dawuh beliau Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid RA.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurod Mujahadah bilangan 717

AURAD MUJAHADAH KEUANGAN

AUROD MUJAHADAH KEAMANAN DLL