Menangis

Betapa mahal dan berharganya ajaran Guru kita Mualif dan Kanjeng Romo,RA

menangis ketika bersholawat, ternyata anugerah yang tidak setiap orang diberi...

ketika saya berkumpul dengan dulur2  majelis sholawatan, ketika pembacaan sholawat, dari awal sampai akhir,
saya lihat tidak ada yang menangis...
mereka terlihat bergembira dan antusias,

aku???
aku menangis sendirian....

saya bertanya2 dalam hati:
apakah rasa yang mereka rasakan tidak seperti rasaku ya?

aku kok menangis mulu selama pembacaan sholawat, teman2 kok tidak?? tanyaku...

apa mereka tidak merasakan rindu menghujam pada Baginda SAW seperti yang ku rasakan?

tentu mereka sangat merasakan,
kalo tidak, mengapa mereka berbondong2 untuk menghadiri majelis tsb?

lalu mengapa mereka terlihat tidak menangis?

aku pun bertanya pada seorang sahabat akan hal tsb,

jawabnya:
membaca sholawat boleh dengan bergembira dan antusias, karena mereka memang merasakan bahagia karena telah diberi karunia menjadi umat Baginda SAW, yang kelak bisa beliau bisa memberi safaat,

sedangkan membaca sholawat sambil menangis,
itu juga benar,
karena kita merasakan rindu yang sangat,
mahabbah kepada Baginda SAW,
yang dengan wasilah doa Beliau, kita berharap bisa wushul ilalloh...

jadi pembacaan sholawat dgn kedua cara diatas adalah benar,

wallahu 'alam....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurod Mujahadah bilangan 717

AURAD MUJAHADAH KEUANGAN

AUROD MUJAHADAH KEAMANAN DLL