ADAB MURID KEPADA GURU MURSYIDNYA

Oleh Richard all hadis
Bincang-bincang di grup Mujahadah Qolbu-2 WhatsApp

>Adicacuk
Bagaiman adab kita sebagai murid ke guru rohani kita...? ini yang tanya dari ujung wetan jawa barat.

>Richard All Hadis
Adab itu lebih utama dari pada ilmu. Sedikit adab lebih baik dari banyaknya ilmu.

1. Adab kesopanan dalam mujahadah. Selain adab hati hendaknya juga memperhatikan adab lahir misalnya pakean, wewangain dan sikap.

Orang yang membaca solawat seseungguhnya Rosuulalloh hadir dihadapan orang yang sedang membaca solawat. Demikian juga guru rohani kita banyak para pengamal yang diberi rukiyah solehah melihat beliau RA. hadir dihadapan orang yang sedang bermujahadah.

Bagaimana kalau kaki pegel atau kesemutan..?

Menahan diri lebih baik tapi kalau sudah tidak tahan. Boleh menjelonjorkan (meluruskan kaki) untuk mengurangi rasa pegel ke arah samping. Bukan ke arah depan. Setelah itu cepatlah kembali dalam posisi yang sopan

Sebagaiman solat kita tidak boleh meludah ke depan tapi kesamping

Richard All Hadis
2. Adab kepatuhan
Hendaknya seorang murid pasrah, patuh, dan ridlo dengan pengaturan Guru Mursyid, Siap mengabdi menyumbangkan harta dan mencurahkan tenaganya untuk Guru Mursyidnya, Karena bukti kehendak dan cintanya murid terhadap Guru Mursyid tidak bisa di buktikan kecuali dengan cara ini, kejujuran dan keikhlasan murid tidak bisa diketahui kecuali dengan ukuran ini. Bukan karena banyaknya mujahadah

3. Adab batin
Tidak boleh seorang murid itu menentang apa yang dilakukan oleh Guru Mursyidnya. sekalipun lahirnya kelihatan haram. dan jangan protes kepada Guru Mursyid semisal "mengapa saya harus lakukan begini ?. Sebab barang siapa protes kepada Guru Mursyidnya tidak akan beruntung selamanya. Terkadang Guru Mursyid melakukan perbuatan yang tercela pada lahir tapi terpuji pada bathin. Seperti kisah Nabi musa AS yang berguru kepada Nabi Khidir. Ditengah jalan Nabi khidir membunuh anak kecil yang tidak berdosa Nabi Musa protes "kenapa Anda melakukan perbuatan itu" sehingga Nabi Musa tidak mendapatkan bagian yang semestinya. Baca kisah lengkapnya disini https://talimulquranalasror.blogspot.co.id/2016/04/kisah-nabi-musa-berguru-kepada-nabi.html?m=1

4. Adab kepatuhan.
Seoarang murid hendaknya meninggalkan pilihannya sendiri dan melaksanakan dengan tunduk pilihan Guru Mursyidnya dalam segala urusan, secara keseluruhan maupun sebagian, urusan ibadah maupun kebiasaan. Dan tanda murid yang jujur adalah, jika Guru Mursyid perintah semisal "masuklah kamu kedalam tungku" (pawonan yang sedang menyala), maka dengan rela murid itu masuk kedalamnya.

5. Adab murid kepada guru baik dalam urusan doa maupun terhadap sesama.

Sebaiknya murid yaqin nancep di hati bahwa segala sesuatu yang berhasil dengan baik. Apakah itu urusan dunia maupun akhirat semata-mata karena barokahnya Guru Mursyid. Tanpa Nadrohnya tidak akan berarti apa-apa.

Selalu menjaga Adab kepada Guru Mursyidnya juga terhadap murid muridnya sekalipun tidak di hadapannya, sebagaimana ketika di hadapannya. *Barang siapa yang tidak menjaga adab kepada murid2nya berarti ia berdusta*.

Jangan membicarakan tentang keadaan pribadi Guru Mursyid secara mutlak kepada sembarang orang meski kita tau akan hal itu. Kadang-kadang ini menjadi celakanya murid seperti yang terjadi pada kebanyakan murid. Sebaiknya seorang murid sebaiknya selalu berbaik sangka kepada Guru Mursyidnya didalam segala hal.
Mohon dikoreksi jika tersalah

Silahkan dibagikan semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurod Mujahadah bilangan 717

AURAD MUJAHADAH KEUANGAN

AUROD MUJAHADAH KEAMANAN DLL