PERAN GURU MURSYID

Via (Ricard All Hadisi) di group Mujahadah Qolbu

Tangga ma'rifat
Peranan guru mursyid dan Beliau Rosuulalloh SAW.

PERAN GURU MURSYID
Disebutkan dalam kitab Jami’ul Usul hal 48 :
“Hatinya orang Arif Billah (Ghouts) itu merupakan “Hadlrotulloh” dan panca inderanya sebagai pintu-pintunya hadlroh. Maka barangsiapa yang mendekatkan diri kepada Beliau dengan pendekatan yang serasi dengan kedudukan Beliau, akan terbukalah baginya pintu-pintu hadlroh (kesadaran kepada Alloh SWT)”.

Disebutkan dalam kitab Taqribul Usul hal 48 :
“Hasil tarbiyahnya (bimbingan) orang Arif Billah (Ghouts) dalam hatinya orang-orang yang mengambil darinya, dengan pertolongan dan anwarnya itu lebih banyak dari pada hasilnya dzikir dan amal perbuatan mereka sendiri”.

Disebutkan dalam kitab Taqribul usul hal 51 :
“kalau ada orang Arif Billah ditempat terbitnya matahari mengajarkan tentang hakikat, dan salah satu orang yang mencintainya berada di tempat terbenamnya matahari, maka dia tetap menerima bagian dari yang dikatakan Beliau yang sesuai dengan bagian dan kemurnian rasa cintanya kepada Beliau”.

Disebutkan dalam Saaadatud Daroini hal : 90).
"Secara keseluruhan, membaca Sholawat kepada Nabi SAW itu dapat mewushulkan kepada Alloh SWT tanpa guru. Oleh karena sesungguhnya Guru dan Sanad di dalam Sholawat itu adalah Shoohibush Sholawat (Ya'ni Rosululloh SAW), oleh karena Sholawat itu diperlihatkan kepada Beliau SAW dan Alloh SWT membalas Sholawat kepada si pembaca. Berbeda dengan lainnya Sholawat dari bermacam-macam dzikir itu harus ada guru mursyid yang arif Billah. Kalau tidak, maka syetan akan masuk ke dalam amalan dzikir itu sehingga gurunya adalah setan dan orang yang dzikir tidak dapat memperoleh manfaat daripada dzikirnya".

PERAN BELIAU ROSUULALLOH SAW

Firman Allah kepada Nabi Musa AS
Dikisahkan di dalam Kitab "Syifa'ul Asqom", Syekh Al Hafidz Abi Nuaem menceriterakan bahwa Alloh SWT mewahyukan kepada Nabi Musa AS.

Alloh Berfirman "Wahai Musa, apakah engkau ingin AKU lebih dekat kepadamu dari dekatnya kalammu terhadap lisanmu, dan supaya AKU lebih dekat kepadamu dari pada dekatnya pandangan matamu terhadap matamu, dan supaya AKU lebih dekat kepadamu dari pada dekatnya rohmu terhadap badanmu...?

Jawab Nabi Musa AS :"benar duhai Tuhanku''.

Kemudian Alloh SWT Berfirman: "Perbanyaklah membaca Sholawat kepada Muhammad Nabi-KU''

Dengan demikian maka menyatunya seoarang murid dengan guru mursyidnya adalah permulaan menyatunya dengan Beliau Rosululloh SAW. Dan menyatunya dengan Beliau Rosuulalloh SAW adalah awal untuk fana (lupa) kepada segala sesuatu selain Allah.

Nida sampai mati bersholawat sampai mati bersama Rosuulalloh SAW Wa Ghoutzu hazajaman RA
Silahkan dibagikan semoga bermanfaat

________

Tentang *Guru Mursyid*,  seperti yang disampaikan oleh mas @⁨Ricard All Hadisi⁩  di atas.

Menurut saya istilahnya yang lebih tepat adalah *Mursyid kamil mukamil*.


Kalau Guru Mursyid, itu adalah guru pembimbing. 

Belum dispesifikasikan yang sudah sempurna dan bisa menyempurnakan. 


Kalau Mursyid Kamil Mukamil, yaitu Guru yang telah sempurna dirinya sendiri, dalam menjalankan syariat dan hakikat. 

Dan beliau bisa menyempurnakan orang lain, bi-idznillaah. 

Beliau adalah Ghoutsu Hadzazzaman RA.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurod Mujahadah bilangan 717

AURAD MUJAHADAH KEUANGAN

AUROD MUJAHADAH KEAMANAN DLL