TENTANG LILLAH

LILLAH secara umum bahasa mudahnya  adalah NIAT. NIAT melakukan amal ibadah atau kegiatan apa saja agar di niati ibadah karna Allah

Atau tujuan  maksud seseorang lahir bathin semata-mata niat ta’at mengabdikan diri kepada Alloh dalam semua amal yang ubudiyah maupun mu’amalah, melalui tatanan syari’at yang dibawa oleh Rosul SAW; baik perkara wajib, sunah dan mubah, karena firman Alloh dalam QS Al-Bayyinah 5 :

“Mereka tidak diperintah kecuali supaya agar menyembah Alloh dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan ihlas (Lillah)”.
Hal ini sesui dengan bunyi hadist :”Innamal A’maalu” adalah semua amal syari’at badaniyah; baik berupa ucapan maupun amal perbuatan orang mu’min itu akan dihisab (dinilai) apabila ada niatnya, sebaliknya amal itu tidak akan dihisab apabila tanpa niat, dan tidak ada suatu amal kecuali dengan niat.

Bahkan jika Amal ibadah itu tidak Lillah bisa berakibat pada kesyirikan karna Allah itu paling tidak mau di duakan.

Misalnya makan karna lapar. Tidur karna ngantuk dll maka ini susah termasuk syirik sekalipun syirik kecil. Sehingga yang benar adalah

Makan karna Allah. Bukan karna lapar.
Tidur karna Allah. Bukan tidur karna ngantuk.

Kita sudah begitu apa belum....?
Berkaitan dengan bab LILLAH ini Rosuulalloh SAW mendawuhkan

_“Sesungguhnya semua amal itu tergantung dengan niat, dan seseorang mendapat balasan sesuai dengan niatnya”. (Mutafaqun Alaihi)_

Ini mengandung pengertian sekalipun dalam rangka ibadah kalau tidak di niatkan Lillah (karna Allah) maka tidak di hitung ibadah.

Sebaliknya dengan perkara mubah yang mungkin selama ini kita anggap sepele.seperti makan tidur mandi dll jika hal tersebut di niatkan karna Allah LILLAH maka akan bernilai ibadah
Jadi Seseorang itu akan mendapat balasan sesuai dengan niatnya

Apabila niatnya baik, maka balasannya adalah kebaikan (pahala), dan apabila niatnya jelek, maka balasanya ya kejelekan dan niat orang mu’min itu lebih baik dari pada amalnya. Adapun ihlasnya niat itu Lillahi Ta’aala (hanya karena Alloh). Maka pintunya kebaikan itu dari baiknya niat dan pintu kejelekan dari jeleknya niat, karena niat itu kepala amal dan ia sebagai pondasi (dasar), dan diatas pondasi itulah berdirinya sebuah bangunan. Alangkah ruginya bila tidur kita selama ini belum kita niatkan LILAH  ibadah karna Allah Karna seperempat dari hidup kita adalah tidur.

orang yang tidur tidak Lillah adalah orang yang jauh dari Allah sebab ia telah menutup sendiri salah satu pintu kebaikan dan tidak mungkin para kekasiah Allah akan mendatangi rumah yang orang pemilik rumahnya tidak berkenan menerima tamu. Makanya lebih mudah mimpi buruk karna bisa jadi orang yang tidurnya tidak di niati ibadah menjadi temannya setan. Renung renungkanlah hal ini.
Ruhnya LILLAH adalah IKLAS. Orang yang sudah Lillah tapi kok tidak iklas maka tidak bisa di katakan Lillah karna Lillah itu dasarnya yaa iklas Lillahia taa Alla

Rosuulalloh SAW mendawuhkan
_“Ikhlasno amalmu hanya kerena Alloh (Lillah), sebab Alloh tidak akan menerima amal kecuali amal yang ikhlas kepada-Nya”_

Dalam hadist yang lain, Beliau SAW bersabda :

_“Ikhlaskanlah amalmu, maka amal ikhlas yang sedikit saja sudah memadai (mencukupi) bagimu”.

Iklas itu yang bagaimana..?

Kalau kita niat ibadah iklas karna allah. Itu sudah di sebut iklas belum...?

Kalau kita melakukan amal sembunyi sembunyi itu sudah di katakan iklas belum...?

_______

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurod Mujahadah bilangan 717

AURAD MUJAHADAH KEUANGAN

AUROD MUJAHADAH KEAMANAN DLL