Sehat Lahir Batin dengan Air Kedunglo

Sehat Lahir Batin dengan Air Kedunglo

10 november 2016 oleh aham kedunglo, posted in tak berkategori

Bagi santri salaf, karena keterbatasan, minum air tanpa direbus itu sudah lumrah. Namun khusus santri Kedunglo, syaratnya, air itu harus bersumber dari sumur Mbah Ma’ruf, sang pendiri pondok. Sumur ini terletak tepat di sebelah utara Masjid Kedunglo. Mereka yang terbiasa minum air ini, pasti bisa membedakan dengan air yang lainnya.

Air Kedunglo, Air Berkhasiat

Ketenaran air Kedunglo tidak hanya merambah di kalangan santri tetapi juga pengamal Wahidiyah pada umumnya. Tak heran jika dulu menjelang Mujahadah Kubro di sekitar pondok banyak sekali penjual jerigen berbagai ukuran. Mereka benar-benar jeli melihat peluang pasar dari ribuan peserta Kubro yang datang dari penjuru tanah air. Air yang bersumber dari sumur Mbah Ma’ruf ini seolah menjadi oleh-oleh wajib bagi peserta Mujahadah Kubro.

Banyak yang telah membuktikan bahwa air dari sumur Mbah Ma’ruf berbeda dengan yang lain. Salah seorang pengamal asal Malang, tidak pernah absen minta dibawakan air Kedunglo setiap keponakannya sowan ke Kedunglo. Ibu yang berusia lanjut ini membuktikan sendiri pegal linu di kakinya hilang setelah minum dan mengusap kakinya dengan air Kedunglo.

Sebelumnya, air Kedunglo lebih dikenal dengan sebutan air Mbah Ma’ruf. Namun dalam suatu kesempatan ketika menyampaikan fatwa amanat dan doa restu dalam Mujahadah Kubro, Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo Kyai RA pernah membahas tentang kandungan mineral air Kedunglo yang sudah diteliti di laboratorium. Saat itulah beliau dawuh, “Saya namakan air ini, Air Kedunglo…!”

Dalam sebuah kesempatan saat pengajian Al Hikam Ahad pagi, beliau juga pernah dawuh bahwa Kedunglo tempatnya orang bermujahadah. Setiap hari tidak pernah berhenti dari orang yang terus bermujahadah. Sehingga atmosfer udara pun akan terdampak aura positif, termasuk air Kedunglo tentunya.

Terus Berinovasi

Sejak beliau Kanjeng Romo RA menggalakkan Air Kedunglo untuk dikonsumsi, mulailah dilakukan riset. Air Kedunglo pun diteliti di laboratorium untuk dilihat kandungannya. Hasilnya memang cukup baik dan sangat layak untuk diminum. Bahkan kabarnya mendekati kandungan yang terdapat pada air zamzam.

Awalnya, beliau menunjuk Bapak Abdulloh Faisol, M.T. yang saat itu menjadi salah satu staf Badan Usaha Milik Perjuangan Wahidiyah (BUMPW) untuk menangani Air Kedunglo. Saat itu juga sempat memproduksi kemasan galon ukuran 20 liter dan pertama diluncurkan saat Kubro Muharram 1436 atau awal September awal pada tahun 2015 dalam acara wisuda Universitas Wahidiyah. Namun karena ia sakit, beliau kemudian menunjuk Bapak Andi Setyo Budi S.E. sebagai pengganti.

Dalam menjalankan produksi, Bapak Andi dibantu oleh relawan dari kalangan para santri. Menurut salah satu santri yang ikut membantu produksi Air Kedunglo, mereka merasa senang karena bisa ikut membantu meski proses produksi berlangsung hingga larut malam. Walaupun besoknya harus mengikuti sekolah formal, namun ia mengaku kegiatan di AK tidak terlalu mengganggu sekolahnya.

Proses produksi Air Kedunglo -yang kemudian populer dengan sebutan AK- sendiri juga termasuk unik. Mulai dari pemasangan logo, pengisian air sampai penutupan kemasan dilakukan secara manual. Meskipun secara manual, tetapi pemasaran produk sudah meluas hingga luar Jawa. ”Jalur pemasaran memang sudah meluas hingga Kalimantan dan Pontianak bahkan Brunai Darrussalam sempat meminta menjadi agen, tetapi terkendala oleh sarana pengiriman dan ongkos kirim yang terlalu mahal,” ujar Bapak Andi.

Meski di Jawa Timur sendiri masih banyak kota yang belum menjadi agen, dari segi kemasan kita juga ikut bersaing, seperti logo. Logo AK sempat berganti atas dawuh Kanjeng Romo Kyai RA. Desain pertama dibuat oleh pengamal remaja asal Trenggalek, namun setelah disowankan, beliau meminta desain yang lain dengan beberapa kali mendawuhkan kepada Bapak Andi sendiri. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya yang direstui oleh Beliau Kanjeng Romo Yahi RA adalah desain sebagaimana yang saat ini sudah beredar di pasaran. Kemudian logo tersebut dicetak oleh percetakan Qolamuna.

Proses pengisian air juga masih menggunakan tenaga manual. “Ya kalau nutup, tinggal diputar sampai bunyi krekk gitu, sudah rapat,” ujar Bapak Andi. Dalam waktu 2 jam 10 menit, mampu memproduksi 3.500 botol dengan ukuran 600 ml. Sedangkan ukuran galon, dalam satu jam mampu memproduksi 100 sampai 125 galon.

Ukuran kemasan dalam produk AK sendiri juga sudah beragam, mulai dari kemasan 330 ml, 1500 ml,  dan 2,5 liter dan 19 liter untuk ukuran galon.

AK juga mentargetkan pemroduksian dalam kemasan gelas saat kubro tahun ini. Alat yang digunakan cukup modern, meski tetap membutuhkan SDM di dalamnya. Ruang produksi yang masih minim pun menjadi kendala produksi. ”Ruangan ini akan kita renovasi secepatnya, mungkin sebelum Kubro,” kata Bapak Andi.

“Produksi kita pesat, jadi kita harus bergerak cepat dan bijak sesuai dawuh” tambahnya. Pesatnya pemasaran AK tidak lepas dari kebijakan-kebijakan Beliau Kanjeng Romo RA. Beliau juga mendawuhkan setiap pengamal yang sowan agar secepatnya menjadi agen AK.

Beliau juga mendawuhkan hendaknya para santri Kedunglo tidak menyalahgunakan AK seperti untuk mencuci, berwudhu, dan lain-lain. Para pengamal daerah juga tidak diperkenankan membawa pulang AK yang diambil dari kran disamping sumur.

“Kalau mau minum langsung dari kran tidak apa-apa, tetapi kalau dibawa pulang itu yang kita larang,” ujar Bapak Andi. “Jangankan dibawa pulang secara ilegal, dibuat wudhu/ selain minum sudah tidak kita perbolehkan karena itu sudah dawuh dari beliau,” tambahnya.

Air Kedunglo akan terus berinovasi sehingga lebih sukses dalam pelaksanaan dan perkembangannya seperti yang dikehendaki Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid RA.

Kisah lain tentang khasiat Air Kedunglo juga diceritakan oleh Bapak Sodik, Ketua PW Kabupaten/ Kota Kediri. Kebetulan istrinya adalah seorang bidan. Suatu saat, ada seorang pasien datang ke kliniknya hendak melahirkan. Karena sesuatu hal ia harus dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan tindakan operasi caesar. Namun sebelum diantar ke rumah sakit, sang bidan memberinya minum air Kedunglo. Tiba di rumah sakit, ternyata dokter menyatakan tidak perlu dioperasi. Tak lama kemudian pasien tersebut bisa melahirkan secara normal.

Dengan minum AK, manfaatnya banyak sekali. Selain menyegarkan dan menyehatkan tubuh, membeli AK berarti juga ikut berdana dalam perjuangan. Bahkan ke depannya, Air Kedunglo diharapkan dapat menjadi salah satu penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) bagi daerah yang menjadi distributornya.

Sudahkah Anda minum AK hari ini?

(Sil/Val/War)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurod Mujahadah bilangan 717

AURAD MUJAHADAH KEUANGAN

AUROD MUJAHADAH KEAMANAN DLL