Al Ghouts

Ghouts”menurut Syeh Ahmad Al-Kamsyakhonawi An-Naqsyabandzi adalah ibarat tentang QUTBUN ADZIMUN (pemimpin yang agung), ROJULUN AZIZUN (hamba yang mulya) dan SAYYIDUN KARIMUN (pemimpin yang mulya) yang dibutuhkan oleh manusia untuk meyingkap rahasia-rahasia hati. Dan Beliau juga sebagai hamba yang sangat diharapkan do’anya, karena do’anya sangat mustajab.

Keberadaan nya dimuka bumi

Sebagaian Ulama’ Arifin berkata dalam kitab Syawahidul Haq hal 195:
“Sungguh dirahasiakan perilaku (ahwal) nya Ghouts Al-Quthub dari orang-orang umum dan khusus, karena Alloh Yang Maha Benar tidak senang terhadap bahaya yang menimpa dirinya”.
Jadi keberadaan Al ghouts ini sebagian dirahasiakan sehingga sulit sekai untuk mengetahui siapa beliau kecuali orang-orang yang diberi petunjuk
Dan dikatakan :
“Dan keadaan lahiriyah mereka (para Ghouts) ialah menyibukkan diri seperti umumnya Ulama’ lain dalam bidang ilmu kasbi (ilmu syari’at) untuk merahasiakan kedudukannya, karena sebagian dari keadaan Quthbi itu memang dirahasiakan”.
Jadi kalau dilihat dari kaca mata lahir seorang Al Ghouts sama seperti ulama pada umumnya. Yaa ada yanv bekerja ada yanv bertani ada yang jado nelayan dan lain sebagainya
Ada.... namun hal ini juga sulit untuk di ketahui

Adapun secara batiniyah, para Ghouts memiliki ciri-ciri khas, antara lain seperti yang disebutkan dalam kitab Jami’ul Usul hal 4 :
1.Hatinya selalu thowaf kehadirat Alloh SWT.

2.Beliau memiliki sirri yang dapat menerobos keseluruh alam seperti meratanya roh dalam jasad atau seperti menerobosnya air dalam pepohonan.

3.Beliau menanggung (memprihatinkan) kesusahan/kesulitan makhluk di dunia.

Rosuulalloh mendawuhkan SAW :
“Dikalangan umatku senantiasa tidak sepi dari adanya “Thoifah” (kelompok) yang memperjuangkan kebenaran sampai datangnya hari qiyamat”.

Kerugian orang yang mengingkari
Orang yang tidak percaya pada sesuatu, pasti ia akan meremehkan, merendahkan dan mengingkari sesuatu itu. Dan mengingkari sesuatu yang sudah jelas ada dasar hukumnya adalah kufur.
bahkan akan menjadi musuh Alloh. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadist Qutsi :
“Dari Abi Huroiroh ra dari Nabi SAW bersabda: “bahwa Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman : “Barangsiapa yang memusuhi kekasih-Ku, maka sesungguhnya Aku akan memusuhinya”.(HR. Bukhori).

Mengetahui sirri wali itu lebih sulit dari pada mengetahui sirri Allah. Kenapa demikan memang Allah menghendaki demikian.

Sehingga yang mengetahui kedudukan para wali itu adalah para wali itu sendiri dan orang yang berada dibelakangnya.

kerugian orang yang mengingkari para wali Allah
Syeh Muhammad Al-Kholily berkata
“Ketahuilah bahwasanya mengingkari kaum Syufi (para Wali Alloh) itu, termasuk perilaku yang mengakibatkan kehinaan, sehingga pelakunya akan terjerumus kedalam jurang kerugian (kehancuran)”.

kerugian orang yang mengingkari para wali Allah
Syeh Ibnu Hajar berkata :
“Barangsiapa mengingkari para Waliyulloh, maka dikhawatirkan akan su’ul khotimah (pada waktu sakaratul mautnya) seperti orang-orang yang telah melakukan hal tersebut. Mereka dimurkai oleh Alloh SWT, dan tidak bisa bahagia (di dunia dan di akhirat)”.

kerugian orang yang mengingkari para wali Allah
Syeh Dawud bin Makhola berkata :
“Barangsiapa memasuki (hidup) di dunia ini tidak menemukan seorang pembesar Wali yang sempurna yang membimbingnya kearah kesadaran kepada Alloh, niscaya dia akan keluar dari dunia ini (meninggal dunia) dengan berlumuran dosa besar, sekalipun ibadahnya sebanyak ibadahnya bangsa jin dan manusia”.

Keuntungan bagi yang mengimani adanya wali Allah

Disebutkan dalam kitab Jami’ul Usul hal 48 :
“Hatinya orang Arif Billah (Ghouts) itu merupakan “Hadlrotulloh” dan panca inderanya sebagai pintu-pintunya hadlroh. Maka barangsiapa yang mendekatkan diri kepada Beliau dengan pendekatan yang serasi dengan kedudukan Beliau, akan terbukalah baginya pintu-pintu hadlroh (kesadaran kepada Alloh SWT)”.

Dari segi kewalian sama. Sama sama kekasih Allah. Namun dari segi kedukan di tinjau hirarki nya itu berbeda beda
Mgkn yg dimaksud dgn pendekatan yg serasi itu menata adab lahir batin 🤔

Wali Quthub
Wali yang sangat paripurna. Ia memimpin dan menguasai wali di seluruh alam semesta. Jumlahnya hanya seorang setiap masa. Jika wali ini wafat, maka Wali Quthub lainnya yang menggantikan.

Wali Aimmah
Tugasnya Pembantu Wali Quthub. Posisi mereka menggantikan Wali Quthub jika wafat. Jumlahnya dua orang dalam setiap masa. Seorang bernama Abdur Rabbi, bertugas menyaksikan alam malakut dan lainnya bernama Abdul Malik, bertugas menyaksikan alam malaikat.

Wali Awtad
Jumlahnya empat orang. Berada di empat wilayah penjuru mata angin, yang masing-masing menguasai wilayahnya. Pusat wilayah berada di Kakbah. Kadang dalam Wali Awtad terdapat juga wanita. Mereka bergelar Abdul Hayyi, Abdul Alim, Abdul Qadir, dan Abdu Murid

Lanjut pendekatan yang serasi  serasi itu menata adab lahir batin 🤔
pendekatan yang sesuai kedudukan beliau ghouts.

Sebagai contoh

Kita tahu pak jokowi itu presiden tapi kalau kamu ketemunya diwarung kopi ngajak temani ngopi ngajak main catur maka kamu bukan ketemu dengan presiden nya tapi ketemu beliau sebagai teman ngopi. 

Tapi kalau kamu menemuinya datang ke istananya.  Mengikut prosedur ke istana naanya maka baru kamu mendapati beliau sebagi seoarang presiden
Setiap murid pasti mewarisi sirr rahasia ilmu dari gurunya masing2 tidak sama.
Sehingga bisa dikatakan murid adalah bagian dari guru laksana biji tasbih yang senantiasa digengam dan diputar. Maka bila satu saja murid tadi melanggar memutuskan tali rantai itu sama saja memecah keseluruhan bagian.
Disebutkan dalam kitab Taqribul Usul hal 48 :
“Hasil tarbiyahnya (bimbingan) orang Arif Billah (Ghouts) dalam hatinya orang-orang yang mengambil darinya, dengan pertolongan dan anwarnya itu lebih banyak dari pada hasilnya dzikir dan amal perbuatan mereka sendiri”.

*Ada yang tau apa maksudnya ucapan ini*
Gak ada yang jawab tak jawab sendiri.

Sungguh hanya dengan sekilas pandangan seorang Al ghouts dengan ijin Allah dapat merubah Akhlak yang sudah bejat sekalipun menjadi sadar kepada Allah.
Yang tidak mampu dilakukan oleh orang biasa meski menghabiskan waktu seumur hidupnya

*Keuntungan bagi yang mengimani adanya wali Allah*

Disebutkan dalam kitab Taqribul usul hal 51 :
“kalau ada orang Arif Billah ditempat terbitnya matahari mengajarkan tentang hakikat, dan salah satu orang yang mencintainya berada di tempat terbenamnya matahari, maka dia tetap menerima bagian dari yang dikatakan Beliau yang sesuai dengan bagian dan kemurnian rasa cintanya kepada Beliau”.

: Contoh nyata dalam hal ini.

*Mony masyitoh*
Pengamal dari brazil. Bisa jatuh cinta dengan beliau RA.  Padahal ketemu saja belum pernah. Tapi dia bisa berkata. Saya yakin Guru mencintai saya. Sebab selalu menemani kemana saja.

*Keuntungan bagi yang mengimani adanya wali Allah*

Dikatakan dalam kitab Ihya’ Ulumuddin juz 1 hal 5 :
“Nabi SAW bersabda : “Belajarlah kamu semua tentang ilmu yakin (ilmu kesadaran kepada Alloh SWT). Maksudnya : “Duduklah kamu sekalian bersama orang-orang yang memiliki keyakinan (kesadaran) dan dengarkan dari mereka tentang ilmu yakin, dan senantiasa ikutilah mereka agar keyakinan (kesadaranmu) menjadi kuat seperti kuatnya kesadaran mereka. Sebab sedikitnya keyakinan itu lebih baik daripada banyaknya amal”.

*Keuntungan bagi yang mengimani adanya wali Allah*

Disebutkan dalam kitab Tafrihil Khothir hal 44-45 :
“Barangsiapa mengalami kebingungan / kesulitan dalam suatu urusan, dan dia mau tawassul (istighotsah) kepada Beliau Ghouts, maka kesulitannya akan diganti oleh Alloh dengan kemudahan dan akan dihilangkan kelemahannya serta menerima kesenangan dan kebahagiaan”.

*Keuntungan bagi yang mengimani adanya wali Allah*

Dikatakan dalam kitab Khozinatul Asror dan Nurul Burhan hal 401 :
“Besertalah kamu dengan Alloh. Jika kamu tidak bisa, besertalah dengan orang yang beserta dengan Alloh, karena sesungguhnya ia dapat menyampaikan kamu (menuntun sadar) kepada Alloh jika kamu beserta dengannya”.

*Keuntungan bagi yang mengimani adanya wali Allah*

Rosul SAW bersabda:
“Janganlah kamu semua duduk (mengikuti) di depan (kepada) setiap orang yang ‘Alim kecuali yang benar-benar ‘Alim yang membimbing kamu dari (meninggalkan) lima perkara untuk menuju (melakukan) lima perkara; dari ragu-ragu (tidak iman) menuju yaqin (sadar dan iman Billah), dari riya’ menuju ikhlas, dari cinta dunia menuju zuhud, dari takabur menuju rendah hati dan dari permusuhan menuju persahabatan”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurod Mujahadah bilangan 717

AURAD MUJAHADAH KEUANGAN

AUROD MUJAHADAH KEAMANAN DLL