SALAB DAN JALAB

SALAB DAN JALAB

Rosuulalloh SAW mendawuhkan
Ridlo Alloh itu disebabkan ridlanya kedua orang tua dan murka Alloh itu disebabkan marah-nya kedua orang tua”

Secara sederhana hal ini memberi pengertian kalau orang tua juga memiliki salab dan jalab sesuai dengan kedudukan sebagai orang tua kepada anak.

Apa si salab dan jalab

JALAB artinya adalah  menarik (mengangkat)

SALAB artinya adalah menolak, mencabut, atau menghilangkan. Terjadinya jalab dan salab bagi para wali Alloh atau lainnya (orang awam) itu pada hakikatnya tidak lepas dari izin, kehendak dan kekuasaan Alloh (bi-iznillah wairadatihi waqudrotihi). 

Artinya jalab dan salab adalah hak mutlak bagi Alloh SWT dan manusia yang diberi hak jalab dan salab hanyalah sebagai perantara (wasithah) saja. Syahid naqli terjadinya jalab dan salab antara lain sabda Nabi.
Terjadinya jalab dan salab bagi para wali Alloh atau lainnya (orang awam) itu pada hakikatnya tidak lepas dari izin, kehendak dan kekuasaan Alloh (bi-iznillah wairadatihi waqudrotihi). 

Artinya jalab dan salab adalah hak mutlak bagi Alloh SWT dan manusia yang diberi hak jalab dan salab hanyalah sebagai perantara (wasithah) saja. Syahid naqli terjadinya jalab dan salab antara lain sabda Nabi.

Seperti keterangan hadits di atas
Dalam hadits tersebut terdapat jalab dan salab. Ridlanya kedua orang tua men-jalab (menarik) terjadinya ridlo Alloh SWT dan marahnya kedua orang tua meng-salab (menghilangkan) itu juga karna ridlo Alloh SWT. Ini sebenarnya sangat mudah di fahami.

Yang menjadi sulit adalah dimana ketika orang awam mendengar bahwa seorang Al Ghouts itu punya Salab dan Jalab. Maka kewajiban kita untuk menjelaskan dengan bahasa yang mudah di mengerti agar tidak terjdi salah penafsiran. Karna ini sebenarnya bahasan yang mudah.

Terjadinya jalab dan salab bagi para wali Alloh khususnya al-Ghouts ada kalanya dengan ijabahnya do’a, sebab ridlo/marahnya atau dengan sikap (lahiriah/batiniah)nya dan bisa terjadi pula sebaliknya. Yakni orang awam dijadikan sebab di-salab atau di-jalabnya seorang sholeh atau auliya. Semuanya terserah kepada kehendak Alloh SWT. 

Karena pada hakikatnya tidak lepas dari izin, kehendak dan kekuasaan Alloh (bi-iznillah wairadatihi waqudrotihi). Hanya saja terjadinya peristiwa jalab dan salab bagi para waliyullah khususnya al-Ghouts lebih banyak daripada lainnya karena beliau mustajabud-da’awat (seseorang yang mudah diijabah do’anya). 

Bahkan kalau mau di fahami lagi sebenarnya kita pun punya Salab dan jalab. Tapi awas jangan salah faham memaknainya sebab ini tidaklah sama pengertiannya dengan tingkatannya para wali Allah.

Misalnya begini. Di grup ini ada yang melanggar lah Admin bisa mengeluarkab atau memasukan anggota namun terjadinya itu yaa atas ijin dan kehendaknya Allah. Gampang to..?

Kalau Salab dan Jalabnya para wali Allah wabil kusus Beliau Al Ghoutsu itu sangat berbeda dan tidak dapat disamakan dengan mahluk lain karna beliau mempunyai keistimewaan dari Allah yang tidak di miliki oleh mahluk lain.
Syekh Abu Abbas Al-Mursy berkata: Penjelasan salab yang disandarkan kepada para wali Allah, dicontohkan si fulan meng-salab fulan lain (mencabut sesuatu yang dimiliki oleh fulan yang lain), itu dia bertawajuh (berdoa dengan sungguh-sungguh) kepada Alloh SWT agar mencabut sesuatu yang dimiliki oleh si fulan lain tadi. Jika Alloh menghendakinya maka pencabutan tersebut adalah dari Alloh SWT bukan dari yang berdo’a. (Dimuat dalam kitab Taqribil-Ushul / Syekh Ahmad bin Zaini Dakhlan, hal 58)
_________

Pokoknya intinya dari membahasan soal salab dan jalab tadi kita tidak boleh mengingkari terhadap suatu kaum  terutam para arif billah/ahli haqiqat wabil kusus beliau Al Ghouts kecuali setelah mengetahui dengan sebenarnya istilah2 bahasa yang mereka gunakan. Maka setelah itu ketika kita mengetahui perkataan mereka mungkin menurut kita kok bertentangan dengan syari’at yaa kita buang saja gak usah ribut2.

Syekh Majduddin Fayruzabadi berkata _Tidak boleh bagi seseorang mengingkari terhadap kaum para arif billah ahli haqiqat. hanya dengan sekedar pendapatnya saja karena ketinggian martabat mereka di bidang kefahaman dan terbukanya hati mereka dikarunia sesuatu yang tidak diberikan kepada orang awam atau ulama syari’at_

Ini insya allah kalau kepada beliau RA. mudah mudahan kita selalu ingat. Namun terhadap sesama masih sering lupa. Padahal bisa jadi orang yang kamu benci dia memiliki kedekatan dengan beliau yang lebih dekat dari pada kamu.
__________

Dikutip dari "FORUM group WA "Mujahadah Qolbu" oleh Ricard All Hadis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurod Mujahadah bilangan 717

AURAD MUJAHADAH KEUANGAN

AUROD MUJAHADAH KEAMANAN DLL