Alasan Mengapa Perlu Sekali Kita Sekolahkan dan Pondokan Putra Putri kita di Pondok Pesantren Kedunglo Almunadhoroh Kediri Jawa Timur ? ( Pejuang Wahidiyah )
YAA SAYYIDII YAA AYYUHAL GHOUTS !
Alasan Mengapa Perlu Sekali Kita Sekolahkan dan Pondokan Putra Putri kita di Pondok Pesantren Kedunglo Almunadhoroh Kediri Jawa Timur ?
( Pejuang Wahidiyah )
Alasannya?
Pertama :
Pondok Pesantren Kedunglo adalah tempat lahirnya Sholawat Wahidiyah yang ditaklif oleh Hadrotul Mukarrom Mbah KH. Abdul Madjid Ma’roef QS wa RA. Beliau adalah ahli tasawuf satu-satunya di Indonesia yang telah berhasil menciptakan sebuah sistem pendekatan diri kepada Allah SWT.
Dan telah dibuktikan oleh ratusan ribu umat manusia. Maka, siapapun yang menimba ilmu di pusatnya tasawuf, pusatnya kesadaran kepada Allah, dengan sendirinya akan tersibghah(tercetak) ajaran-ajaran tasawuf (baca: Ajaran Wahidiyah) dalam dirinya. Sehingga akan banyak bermunculan sufi-sufi dari Pondok Kedunglo.
Kedua :
Cita-cita Mbah Yahi QS wa RA yang ingin mencetak “wali yang intelek”, atau seperti dawuh Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo Yahi RA, mencetak “ulama yang sufi”, kiranya tidak berlebihan. Karena jenjang pendidikan mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi telah ada di Kedunglo, dan proses belajar mengajarnya selama 24 jam berlangsung di dalam pondok.
Ketiga :
Perjuangan Wahidiyah merupakan sebuah perjuangan besar yang bertujuan untuk mengajak umat masyarakat jami’al ‘alamin sadar kepada Allahwa Rasulihi SAW. Perjuangan suci ini akan terus berlangsung apabilaada generasi penerusnya, yang tidak lain adalah anak-anak para pengamalyang kini duduk di bangku sekolah.
Adalah suatu hal yang mustahil kalau kita menginginkan anak-anak pengamal menjadi pejuang Wahidiyah, sementara dia mendapat didikan di lembaga pendidikan non Wahidiyah.
Keempat :
Pendidikan Wahidiyah mengacu pada penyatuan antara iman, ilmu dan amal. Maksudnya,Pendidikan Wahidiyah nantinya akan menelorkan orang-orang beriman yang berilmu dan mengamalkan ilmunya. Fenomena yang terjadi belakangan ini, banyak orang-orang berilmu dan mengamalkan ilmunya tetapi tidak mempunyai iman.
Akibatnya, ilmu yang dimiliki hanya digunakan untuk ‘membodohi’ orang lain bahkan merugikan bangsanya sendiri. Tidak sedikit pula orang berilmu dan beriman tetapi tidak beramal. Ilmunya tidak diamalkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak, tetapi hanya dipakai untuk dirinya sendiri. Pendidikan Wahidiyah tidak menginginkan hal itu terjadi pada anak didiknya.
Meskipun masih banyak yang dapat dijadikan alasan mengapa mesti sekolah, kuliah dan mondok di Kedunglo, namun empat alasan tersebut cukup menjadi bahan pertimbangan bagi para pengamal untuk tidak ragu-ragu lagi sekolah dan mondok di Pondok Pesantren Kedunglo yang penuh barokah
Bumi Sholawat Wahidiyah
Bumi Suci Para Waliyulloh
Bumi Suci manusia menangis
Bumi Manusia Mujahadah.
Komentar :
Reynand Alexi Cetta
aku ingat dawuh kanjeng romo kemaren perpisahan.jika anak" kalian tidak disekolahkan diluar dengan sekolah negri maka hukum nya wajib sekolah di kedunglo.jika tidak berarti kalian bukan urusan saya. Kesimpulan saya pribadi , anak" pengamal wajib mendapatkan nadroh /bimbingan dari kanjeng romo ,mengais ilmu di kedunglo untuk generasi penerus Perjuangan Wahidiyah
Komentar
Posting Komentar