KENAPA KITA HARUS MEMANGGIL-MANGGIL ROSUULALLOH

KENAPA KITA HARUS MEMANGGIL-MANGGIL ROSUULALLOH SAWAssalamualaikumwr wb

bismilahir rohmaanir rohiim... Ash-sholatu wasalamu 'alaika wa 'ala aalika yaa sayyidii yaa rosuulalloh 'allimnii wa robbinii....

Alloh SWT berfirman di dalam hadist qudsi "Yaa Muhammad, Aku jadikan Engkau sebagai sebutan (panggilan), maka barangsiapa yang memanggil-manggil Engkau,sesunggunya dia telah memangil-manggil Aku (Allah), dan barang siapa yang cinta kepadamu, berarti dia juga telah mencintai Aku".

Rosululloh SAW bersabda

" Barang siapa dzikir kepadaku (lebih-lebih .menyebut), maka sungguh ia dzikir kepada Alloh dan barang siapa cinta kepadaku, maka sungguh ia cinta kepada Alloh, dan orang yang membaca sholawat kepadaku ia mengucakan dzikir kepada Alloh"(Sa'aadatud Daroin)

Waktu Rosulullah SAW lahir langsung Saajidan (bersujud) dan Dzakiron (memanggil-manggil), lantas siapa yang dipanggil oleh Rosululloh SAW ketika sujud itu ? Ternyata yang dipanggil adalah "Ummatii-Ummatii" (ummatku-ummatk

u). Ternyata yang dipanggil adalah kita sebagai ummat Beliau, Beliau sudah rindu kepada kita sebagai ummat-nya. Jadi wajar kalau kita menyambut gembira panggilan Beliau dengan kalimat "Yaa sayyidii yaa rosuulalloh" Juga ketika Beliau Rosululloh SAW akan meninggal dunia terdengar sayup-sayup oleh Syayyidina Ali KW dan lainnya, beliau Rosululloh SAW antara lain memanggil-mangil ummatnya dengan panggilan penuh kasih sayang dan Beliau SAW sangat prihatin sekali atas nasib kita ummatnya, sayup-sayup suaranya memanggil-manggil UMMATII-UMMATII.......( 'INDA WAFAATIHI ), maka wajar dan harus kita menjawab panggilan Rosululloh SAW tersebut dengan penuh adab, Ikroman wa Ta'diiman wa Ta adduban (memulyakan, mengagungkan dan beradab), Tasyaffuan (memohon syafaat), Mahabbatan (cetusan rasa cinta yg mendalam), Syauqon (rindu yang sangat mendalam), Tadzallul wal Inkisar (merendahkan diri dan meratapi dosa2 kita) dihadapan Junjungan kita Rosululloh SAW !.

Di dalam Al Quran surat al-Anfal ayat 33 yang penjelasanya adalah : Alloh tidak akan menyiksa mereka, selama engkau (Muhammad) ada di dalam hati mereka. Di dalam kitab Zaadul Ma'ad karya Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dijelaskan, bahwa Rosulullah SAW berdoa "Yaa Alloh, Engkau telah berjanji kepadaku, bawah Engkau tiidak akan menyiksa ummatku selama aku berada di hati mereka". Jadi kesimpulannya Jika kita tidak mau celaka, tidak mau diadzab oleh Alloh SWT, tidak mau disiksa Alloh SWT, hati kita harus senantiasa diisi Rosulullah SAW,

Kedekatan atau semakin dekat dengan Rosulullah SAW menyebabkan iman dan taqwa seseorang akan lebih unggul dengan yang lain. Oleh karena itu, dimanapun berada dan kapanpun saja mari kita senantiasa berhubungan rohani atau kontak batin dengan Rosulullah SAW, bisa dengan membaca sholawat apa saja atau membaca "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH"

Makna yang terkandung di dalam Surat An Nisa' ayat 64 :

Penafsirannya: Ketika mereka merasa diri-nya banyak dzolim, ketika mereka merasa banyak salah, ketika mereka merasa banyak perbuatan maksiat, ketika mereka merasa banyak dosa-nya) JAAUUKA (namun mereka mau datang kepadamu, mereka mau sowan kepadamu, mereka mau menghadap kepadamu, mereka mau beraudensi kepadamu (Rosulullah SAW) FASTAGHFAR-ALLOHA (di hadapan Rosulullah SAW mereka mau memohon ampun kepada Alloh atas segala dosanya, atas segala kedzoliman-nya,atas segala maksiatnya, atas segala kesalahannya, dengan penuh rasa nlongso berlumuran dosa) WASTAGHFAR LAHUMUR ROSUULU (maka Rosulullah SAW ikut memohonkan ampun, ikut mendoakan) LAWWAJADUALLOHATAUBATAN ROHIIMA (maka pastilah mereka (yang mau datang kepada-mu Rosul SAW tsb) akan diampuni taubatnya, akan diampuni segala dosanya). Jadi jika kita ingin diterima taubat kita dihadapan Alloh SWT, maka kita wajib menghadap kepada Rosullullah SAW antara lain dengan memperbanyak Sholawat atau nidak Rosul SAW "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH", karna nidak Rosul tersebut dimaksudkan untuk memohon syafaat kepada Beliau SAW. Para Ahlul Kasyfi menerangkan bahwa kalimat "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH" adalah "Iltijaa ul ummah ilaa Sayyidihim" mengungsinya ummat kepada PEMIMPINNYA yakni Nabi SAW. Dan dalam

Tafsir Showi Juz 3 dijelaskan apabila kita memanggil2 Beliau dengan YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH spontan Beliau SAW mensyafaati dan menjawab panggilan tersebut dengan jawaban ”maa hajatuka yaa ummatii apa gerangan hajat kebutuhanmu wahai umatku…?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurod Mujahadah bilangan 717

AURAD MUJAHADAH KEUANGAN

AUROD MUJAHADAH KEAMANAN DLL