DASAR PENGAMALAN YA SAYYIDI YA RASULALLAH

YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH

DASAR PENGAMALAN 

: يَا سَــيِّدِي يَارَسُولَ اللهِ - 

“YAA SAYYIDII... YAA ROSUULALLOOH !”
Kedekatan atau semakin dekatnya ummat dengan Beliau Rosulullah SAW menyebabkan iman dan taqwa seseorang akan lebih meningkat dan unggul dibanding dengan yang lain. Oleh karena itu, dimanapun berada dan kapanpun saja mari kita senantiasa berhubungan rohani atau kontak batin dengan Rosulullah SAW atau ta'alluq bijanabihi SAW, bisa dengan membaca sholawat apa saja atau Sholawat Wahidiyah atau membaca hatinya Sholawat :
يَا سَــيِّدِي يَارَسُولَ اللهِ       -    Yaa Sayyidii Yaa Rosuulallooh
"YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH"
APA Makna yang terkandung di dalam Surat An Nisa' ayat 64 :
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا
Penjelasannya:
WALAU ANNAHUM IDZ DZOLAMUU ANFUSAHUM 
(Ketika mereka merasa diri-nya selalu dzolim, ketika mereka merasa banyak salah, ketika mereka merasa banyak perbuatan maksiat, ketika mereka merasa banyak dosa-nya, ketika mereka merasa gak bisa Istqoomah, selalu kembali ke perbuatan lamanya/jalan setan yg sesat/kemaksiyatan);
JAAUUKA 
(namun mereka mau datang kepadamu, mereka mau sowan kepadamu, mereka mau menghadap kepadamu, mereka mau beraudensi kepadamu (Rosulullah SAW);
FASTAGHFAR-ALLOHA 
(di hadapan Rosulullah SAW mereka mau bertaubatan nasuha, memohon ampun kepada Alloh atas segala dosa-2nya, atas segala kedzoliman-nya, atas segala kemaksiatannya, atas segala kesalahannya, dengan penuh rasa inkisar wa iftiqor, merasa butuh sekali, nlongso merasa berlumuran dosa);
WASTAGHFAR LAHUMUR ROSUULU 
(maka Rosulullah SAW ikut memohonkan ampun, ikut mendoakan kepada orang tersebut);
LAWWAJADUALLOHA TAUBATAN ROHIIMA 
(maka pastilah mereka (yang mau datang menghadap (istihdhor) kepada-mu Rosul SAW tsb) akan diampuni taubatnya, akan diampuni segala dosanya).
Kesimpulannya :
Jika kita ingin diterima taubat kita dihadapan Alloh SWT, maka kita wajib menghadap sowan kepada Rosullullah SAW antara lain dengan cara banyak2 baca Sholawat apa aja, khususnya Sholawat Wahidiyah atau perbanya nidak Rosul SAW "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH", karna nidak Rosul tersebut dimaksudkan untuk memohon syafaat dan tarbiyyah serta barokah kpd Beliau Rosululloh SAW.
Para Ahlul Kasyfi menerangkan bahwa "YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH" adalah "Iltijaa ul ummah ilaa Sayyidihim" mengungsinya ummat kepada PEMIMPINNYA yakni Nabi Besar Muhammad SAW, dan dalamTafsir Showi Juz 3 dijelaskan apabila kita para ummat memanggil2 Beliau dengan YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH spontan Beliau Rosululloh SAW hadir didepannya untuk memberikan syafaat, tarbiyyah dan barokah dan Beliau selalu menjawab panggilan tsb dengan "MAA HAJATUKA YAA UMMATII - MAA HAJATUKA YAA UMMATII - MAA HAJATUKA YAA UMMATII".........? 
"APA GERANGAN HAJAT KEBUTUHANMU WAHAI UMMATKU....?.
Sekalipun Beliau Rosululloh SAW sudah di alam kubur, Beliau Rosululloh SAW diperlihatkan/diperdengarkan oleh Alloh SWT bacaan sholawat atau nidak Rosul oleh para ummatnya !.
Karena Beliau Shollallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
حياتى خير لكم ومماتىخيرلكم, واماحياتى فاسن لكم السنن واشرع لكم الشرائع, واما مماتى فان اعمالكم تعرض علي فما رأيت منها حسنا حمدت الله عليه وما رأيت منها سيئا استغفرت الله لكم (رواه البزارعن ابن مسعود باسناد صحيح)
Hidup dan matiku adalah kebaikan bagi kamu sekalian. Adapun semasa hidup-ku, maka aku memberikan tuntunan berbagai sunnah dan syari’at kepada kamu sekalian. Sedangkan semasa aku mati, maka sesungguhnya semua amal-mu sekalian diperlihatkan oleh Alloh kepada-ku. Maka apa saja yang aku lihat dari padanya kebaikan, aku memuji kepada Alloh atas kebaikan itu, dan apa aku melihatnya keburukan, maka aku memohonkan ampunan kepada Alloh kepada kamu sekalian (HR. Al-Bazzar dari Abdulloh bin Mas’ud derngan sanad yang shohih).
Maka dengan demikian, menurut kitab Showi hal 161 bahwa :
فمن اعتقد ان النبي صلى الله عليه وسلم لا نفع به بعد الموت بل هو كأحد الناس فهو الضل المضل
“Maka barang siapa berkeyakinan bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wasallam itu tiada bermanfaat sesudah wafatnya, bahkan Beliau Shollallohu ‘Alaihi Wasallam dianggap seperti manusia biasa, maka orang seperti itu sesat dan meyesatkan (dhollun mudhillun).
Dan masih banyak lgi dasar atau dalil2 yg berhubungan dengan YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aurod Mujahadah bilangan 717

AURAD MUJAHADAH KEUANGAN

AUROD MUJAHADAH KEAMANAN DLL